Headlines News :
Home » » Reog dibakar dikira berhala namun mereka para penyembah berhala sesungguhnya

Reog dibakar dikira berhala namun mereka para penyembah berhala sesungguhnya

Written By jariliar on Sunday, November 8, 2015 | 1:11 AM

Kelakuan umat yang Bodoh,mereka menyembah berhala membakar reog yang dikira berhala..
Dengan lagak sok mengusir setan,tapi diiringi genjrengan gitar..Benar-benar tingkah kaum yang Tolol....
=====================================================link
Duh Biadab, Reog Dibakar Karena Dianggap Berhala 
 
DIBAKAR. Beberapa orang saat melakukan aksi pembakaran Dadak Merak Reog Ponorogo, beserta naga penghias gamelan di KJRI Davao, Philipina. (foto: ist/bitungnews/ponorogonews)

Jakarta, EDITOR.iD,- Sungguh para oknum Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao, Philipina ini keblinger. Mereka tega membakar dadak merak Reog Ponorogo beserta gamelan pengiringnya karena dianggap barang mengandung berhala. Tindakan KJRI itu jelas-jelas telah menghancurkan warisan budaya luhur nenek moyang kita dan tidak tahu tentang sejarah Reog Ponorogo yang sudah mendunia dan menjadi aset budaya Bangsa Indonesia di UNESCO.

Sebagaimana dilansir dari situs berita Bitungnews.com Kamis (29/10/2015), sejumlah oknum KJRI terlihat membakar barong Reog Ponorogo beserta gamelan penggiringnya. Dari Informasi yang dihimpun bitungnews.com, pembakaran dilakukan pada hari Selasa, 20 Oktober 2015. Padahal benda budaya itu adalah kebanggaan masyarakat Ponorogo.

Alasan pembakaran Barong Reog Ponorogo, dan hiasan naga pada gamelan, karena ada setan dan merupakan berhala. Sayangnya Acting KJRI Loegeng Priyohanisetyo, tak menghalangi aksi pembakaran tersebut.

Bahkan, kabarnya, Acting KJRI Davao justru memanggil satpam yang bernama Santander untuk menyirami gas di atas reog dan 2 ular naga gamelan, satpam begitu heran dan terkejut katanya dalam bahasa Tagalog Bisaya:

”Hadluk kaayu ko, sayang kaayu ang dragon gwapo kaayu unya sunugon, kasayang sa reog pero gisugo man ko (saya ketakutan sekali sayang sekali ularnaga itu bagus sekali terus mau dibakar, reognya sayang sekali tapi bagaimana lagi saya disuruh),” kata Santander.

”Saat pembakaran Barong Reog dan hiasan naga gamelan, yang merupakan inventaris museum budaya KJRI, tidak satupun staf KJRI lain yang tahu, ” kata sebuah sumber seperti dikutip bitungnews.com.

“Setelah kejadian ini, para pelaku dihujat oleh sebagian besar WNI yang berada di Davao, namun para pelaku merasa tetap tidak bersalah karena menurut mereka apa yang mereka kerjakan adalah benar dimata Tuhan, ” tambah sumber tersebut.

Warga Negara Indonesia yang berada di Davao, menyatakan Acting KJRI Davao dinyatakan persona non grata, dan meminta pemerintah RI untuk menarik oknum-oknum yang terlibat aksi pembakaran budaya warisan bangsa.

Penggiat budaya dan benda bersejarah Yul Adriansyah mengecam pembakaran reog yang dilakukan sejumlah oknum KJRI. "Duh Miris banget, properti Reog Ponorogo dibakar karena dianggap benda berhala," ujar Yul dengan nada bertanya.

Menurut Yul, aksi yang dilakukan oknum KJRI sudah kelewat batas dan tidak menghargai budaya Indonesia yang seharusnya dihormati dan dikampanyekan di negara orang. "Bukan malah dibakar, sedih saya mendengarnya, dan ini memalukan kehormatan bangsa Indonesia yang memegang teguh budaya luhur bangsa kita," ujar pria yang juga wartawan itu.

Terkait pemberitaan pembakaran dadak Reog Ponorogo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Davao City, Filipina, mengklarifikasi isu tersebut.

Mereka mengakui memang membakar Reog Ponorogo tersebut namun alasannya bukan terkait upaya pengusiran berhala atau makhluk halus.

Bantahan itu disampaikan melalui siaran pers di lamannya yang diupdate siang ini, Sabtu 31 Oktober 2015.

KJRI Davao City mengakui telah melakukan pembakaran Reog Ponorogo itu pada 20 Oktober 2015. Reog ponorogo itu merupakan aset yang mereka miliki sejak tahun 1988.Lantas apa alasan sesungguhnya mereka memusnahkan benda budaya dengan cara dibakar tersebut?

"Pemusnahan dengan cara dibakar tersebut terpaksa dilakukan karena reog Ponorogo sudah dalam kondisi rusak dan dimakan rayap," tulis KJRI Davao.

KJRI menegaskan bahwa pembakaran tersebut sama sekali bukan merupakan upaya KJRI Davao City untuk merusak ataupun menghilangkan reog Ponorogo sebagai aset budaya.

Pemusnahan aset tersebut telah dilakukan secara hati-hati dan penuh rasa penghormatan terhadap reog Ponorogo sebagai aset budaya. KJRI Davao City juga ingin menegaskan bahwa pembakaran tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan upaya-upaya untuk pengusiran berhala atau mahluk halus.

Tim KJRI Davao City saat ini tengah berkomunikasi dengan pihak-pihak di Indonesia untuk mengupayakan mencari reog Ponorogo pengganti yang baru.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengatakan bahwa kabar sebuah Reog Ponorogo yang sengaja dibakar di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao, Filipina, tidak sepenuhnya benar.

"Reog dan hiasan gamelan berupa kepala naga dibakar karena sudah rusak dan penuh dengan rayap," uajr Retno melalui pesan singkat.

Sebagai informasi, beberapa media sempat mempublikasikan berita yang menyebutkan bahwa pejabat di KJRI Davao membiarkan oknum membakar hasil budaya bangsa Indonesia tersebut karena dianggap menyembah berhala.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

INFO MOBIL TERBARU 2023 KLIK

KiosTOP

KiosTOP
VOUCHER FREE

Aplikasi TOP

Aplikasi TOP
Tips Trick

KiosTop

KiosTop
Online Shop

Cek Resi Pengiriman

BATU MULIA LANGKA

BATU MULIA LANGKA
Klik gambar : Mudah,Aman,Terpercaya

Ramalan Cuaca


counter

Iklan FB

Mau Jadi Admin ATM...???

Mau Jadi Admin ATM...???
Klik Gambar..Kereeen..
RAHASIA 100% GRATIS>>Salam Sukses

Translate

Wikipedia

Search results



Enter a long URL to make tiny:



 
Support : Promo Free | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JARI LIAR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Petualang Online
Proudly powered by Blogger