Berita Dunia....
Palestina dan Israel semakin terbuka
====================================================link
Merdeka.com - Ketua Tim Investigasi Pembunuhan Yasser Arafat,
Tawfiq Tirawi, mengklaim sudah menemukan siapa dalang dari pembunuhan
pemimpin Partai Pembebasan Palestina (PLO) itu. Dia mengatakan
penyelidikan masih separuh jalan, tapi kesimpulan jelas. Arafat
kemungkinan besar mati diracun.
"Israel bertanggung jawab atas wafatnya (Arafat)," kata Tirawi seperti dilansir Kantor Berita AFP, Rabu (11/11).
Penyelidikan tim pimpinan Tirawi bahkan telah mengidentifikasi sosok yang meracun Arafat. Namun dia menolak mengelaborasi penjelasannya lebih lanjut.
Arafat wafat 11 tahun lalu di usia 75, ketika mendadak sakit perut di kediamannya di Kota Ramallah, Tepi Barat. Saat itu dia menjalani tahanan rumah, karena ada konflik internal di tubuh Partai Fatah, yang menguasai Otoritas Palestina.
Dia diterbangkan ke Ibu Kota Paris, Prancis, untuk dirawat di Rumah Sakit Percy, namun tidak tertolong. Sosok berjasa membuat perjanjian damai dengan Israel itu menyusul nasib koleganya, Mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yang juga dibunuh oleh seorang penganut Yahudi fanatik.
Teori Arafat diracun sudah beredar sejak lama, pertama kali dilontarkan Sekretaris Jenderal Komite Pusat Fatah, Faruq Qaddumi. Israel pun telah lama jadi tertuduh, dan secara resmi membantahnya. Namun baru kali ini ada tim yang bekerja khusus mengusut meninggalnya tokoh karismatik Palestina berciri khas selalu memakai topi kafiyeh tersebut.
Tirawi dibantu penyelidik Prancis yang bergerak setelah muncul laporan mendalam Stasiun Televisi Aljazeera. Mereka merasa kematian Arafat janggal. Dari hasil penyelidikan terungkap fakta mungkin pemimpin PLO itu tewas diracun menggunakan zat radioaktif berbahaya polonium-210.
Tuduhan Arafat diracun dengan zat polonium-210 dilontarkan setelah para ahli dari Universitas Lausanne menemukan jejak bahan radioaktif itu di sikat gigi, pakaian, dan sorban milik lelaki itu. Dalam sikat gigi terkandung polonium sebanyak 54 milibecquerels. Sedangkan pada celana dalam terdapat 180 milibecquerels.
Palestina dan Israel semakin terbuka
====================================================link
Palestina: Pembunuh Yasser Arafat adalah Israel
"Israel bertanggung jawab atas wafatnya (Arafat)," kata Tirawi seperti dilansir Kantor Berita AFP, Rabu (11/11).
Penyelidikan tim pimpinan Tirawi bahkan telah mengidentifikasi sosok yang meracun Arafat. Namun dia menolak mengelaborasi penjelasannya lebih lanjut.
Arafat wafat 11 tahun lalu di usia 75, ketika mendadak sakit perut di kediamannya di Kota Ramallah, Tepi Barat. Saat itu dia menjalani tahanan rumah, karena ada konflik internal di tubuh Partai Fatah, yang menguasai Otoritas Palestina.
Dia diterbangkan ke Ibu Kota Paris, Prancis, untuk dirawat di Rumah Sakit Percy, namun tidak tertolong. Sosok berjasa membuat perjanjian damai dengan Israel itu menyusul nasib koleganya, Mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yang juga dibunuh oleh seorang penganut Yahudi fanatik.
Teori Arafat diracun sudah beredar sejak lama, pertama kali dilontarkan Sekretaris Jenderal Komite Pusat Fatah, Faruq Qaddumi. Israel pun telah lama jadi tertuduh, dan secara resmi membantahnya. Namun baru kali ini ada tim yang bekerja khusus mengusut meninggalnya tokoh karismatik Palestina berciri khas selalu memakai topi kafiyeh tersebut.
Tirawi dibantu penyelidik Prancis yang bergerak setelah muncul laporan mendalam Stasiun Televisi Aljazeera. Mereka merasa kematian Arafat janggal. Dari hasil penyelidikan terungkap fakta mungkin pemimpin PLO itu tewas diracun menggunakan zat radioaktif berbahaya polonium-210.
Tuduhan Arafat diracun dengan zat polonium-210 dilontarkan setelah para ahli dari Universitas Lausanne menemukan jejak bahan radioaktif itu di sikat gigi, pakaian, dan sorban milik lelaki itu. Dalam sikat gigi terkandung polonium sebanyak 54 milibecquerels. Sedangkan pada celana dalam terdapat 180 milibecquerels.
[ard]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !