Kisah Inspirasi...
Perlu ditiru oleh seluruh Jajarannya dan semua umat manusia...Gunakan Hati Nurani kita dalam setiap melakukan segala sesuatu...Baik dan buruknya akan kita rasa....
====================================================link
Kalau di kumpulkan di stadion utama senayan Jakarta, butuh 280 stadion untuk menampung orang miskin tersebut. Jangankan 28 juta orang, ada 1 juta orang miskin saja, sudah banyak. Anda akan menemukan orang miskin di manapun. Dan melihat kemiskinan di mana-mana Itu fakta.
Seperti kasus kemiskinan yang dialami oleh keluarga Pak Andun Suherman dan Istrinya Iyah di Cianjur, Jawa Barat. Andun hidup bersama istri dan tujuh orang anaknya di sebuah gubuk reyot yang tak layak huni.
Saking miskinnya keluarga tersebut, sampai-sampai ia tak mampu lagi membeli makanan untuk tujuh orang anaknya. sehingga Iyah sang istri terpaksa harus pura-pura memasak batu lantaran tidak punya beras.
Tujuan dari memasak batu tersebut hanya untuk menunggu putrinya tidur, sekaligus melepas rengekan tangisannya anak-anaknya karena lapar.
Sampai pada akhirnya kisah keluarga miskin ini terdengar oleh Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu. Merasa iba dengan keluarga miskin tersebut, Guntur segera memberi bantuan mulai dari urusan makan hingga tempat tinggal.
“Kisah itu disampaikan melalui rekan saya, saya terlonjak tak percaya. Rekan saya itu bilang jika suatu malam ada anak tetangganya yang kelaparan kemudian sang anak merengek minta makan. Ketika rekan saya datang sambil bawa makanan ternyata si anak yang merengek-rengek itu sudah tidur, ketika dilihat lebih jelas oleh rekan saya itu ternyata ibunya lagi pura-pura masak makanan yang direbus padahal makanan itu cuma batu biasa. Biar dikira masak makanan,” kata AKBP Guntur.
Baca Juga: Salah Satu Perwira Polisi Ini Membuat Kagum Para Netizen. Ada Apa Sebenarnya?
Tak hanya itu, untuk urusan tempat tinggal, Guntur bersama para donatur mengupayakan pembangunan rumah, Guntur juga melakukan pendekatan kepada si pemilik tanah agar merelakan sebidang kecil tanahnya yang kini menjadi menjadi tempat tinggal satu-satunya, sebuah gubuk reyot, untuk Andun dan keluarganya.
Sebagai imbalan untuk si Pemilik tanah adalah mendapatkan imbalan tanahnya disertifikat seluruhnya oleh Guntur, yang tentunya mendapat dukungan dari Kepala BPN Cianjur.
“Alhamdulillah, sekarang Pak Andun sudah punya rumah layak, semoga kondisi tenpat tinggal yang sekarang memotivasi dirinya untuk memiliki pekerjaan yang lebih baik,” imbuh AKBP Guntur.
Bersama donatur Guntur akan memikirkan masa depan keluarga miskin itu. Apalagi ada tujuh anak yang semuanya perempuan. Yang paling besar usianya 11 tahun. Guntur juga mengatakan bahwa pekerjaan Pak Andun hanyalah serabutan, membantu warga sekitar.
“Beberapa minggu sekali kami tengok, kami beri bantuan makanan,” urai Guntur.
Kisah ini mirip dengan cerita Sayidina Umar bin Khattab. Saat kepemimpinan Islam di bawah ke-khalifahan Umar, umat muslim sempat dilanda musim kering yang cukup lama.
Tentu Guntur bukanlah Sayidina Umar. Namun usaha Guntur membantu kaum duafa mengingatkan kembali pada kisah Pemimpin Umar ketika membantu seorang ibu yang sedang memasak batu untuk mengembirakan hati anak-anaknya yang kelaparan.
Meski demikian Kapolres berhati lembut ini tak ingin disejajarkan dengan Sayidina Umar. Dia mengatakan melakukan hal tersebut sebab panggilan hati nurani.
Baca Juga: Saluuut!!! Aparat Polisi Langsung Bergegas Menyelamatkan Warga Yang Terkena Musibah
Sumber: Detik
Perlu ditiru oleh seluruh Jajarannya dan semua umat manusia...Gunakan Hati Nurani kita dalam setiap melakukan segala sesuatu...Baik dan buruknya akan kita rasa....
====================================================link
Reaksi Kapolres Ini Menggemparkan Warga Cianjur !!!
BeritaCenter – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia mecapai 28,59 juta jiwa atau 11,22 persen dari total populasi. Angka tersebut bertambah 860 ribu orang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin September 2014 yang tercatat 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen dari populasi.
Kalau di kumpulkan di stadion utama senayan Jakarta, butuh 280 stadion untuk menampung orang miskin tersebut. Jangankan 28 juta orang, ada 1 juta orang miskin saja, sudah banyak. Anda akan menemukan orang miskin di manapun. Dan melihat kemiskinan di mana-mana Itu fakta.
Seperti kasus kemiskinan yang dialami oleh keluarga Pak Andun Suherman dan Istrinya Iyah di Cianjur, Jawa Barat. Andun hidup bersama istri dan tujuh orang anaknya di sebuah gubuk reyot yang tak layak huni.
Saking miskinnya keluarga tersebut, sampai-sampai ia tak mampu lagi membeli makanan untuk tujuh orang anaknya. sehingga Iyah sang istri terpaksa harus pura-pura memasak batu lantaran tidak punya beras.
Tujuan dari memasak batu tersebut hanya untuk menunggu putrinya tidur, sekaligus melepas rengekan tangisannya anak-anaknya karena lapar.
Sampai pada akhirnya kisah keluarga miskin ini terdengar oleh Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu. Merasa iba dengan keluarga miskin tersebut, Guntur segera memberi bantuan mulai dari urusan makan hingga tempat tinggal.
“Kisah itu disampaikan melalui rekan saya, saya terlonjak tak percaya. Rekan saya itu bilang jika suatu malam ada anak tetangganya yang kelaparan kemudian sang anak merengek minta makan. Ketika rekan saya datang sambil bawa makanan ternyata si anak yang merengek-rengek itu sudah tidur, ketika dilihat lebih jelas oleh rekan saya itu ternyata ibunya lagi pura-pura masak makanan yang direbus padahal makanan itu cuma batu biasa. Biar dikira masak makanan,” kata AKBP Guntur.
Baca Juga: Salah Satu Perwira Polisi Ini Membuat Kagum Para Netizen. Ada Apa Sebenarnya?
Tak hanya itu, untuk urusan tempat tinggal, Guntur bersama para donatur mengupayakan pembangunan rumah, Guntur juga melakukan pendekatan kepada si pemilik tanah agar merelakan sebidang kecil tanahnya yang kini menjadi menjadi tempat tinggal satu-satunya, sebuah gubuk reyot, untuk Andun dan keluarganya.
Sebagai imbalan untuk si Pemilik tanah adalah mendapatkan imbalan tanahnya disertifikat seluruhnya oleh Guntur, yang tentunya mendapat dukungan dari Kepala BPN Cianjur.
“Alhamdulillah, sekarang Pak Andun sudah punya rumah layak, semoga kondisi tenpat tinggal yang sekarang memotivasi dirinya untuk memiliki pekerjaan yang lebih baik,” imbuh AKBP Guntur.
Bersama donatur Guntur akan memikirkan masa depan keluarga miskin itu. Apalagi ada tujuh anak yang semuanya perempuan. Yang paling besar usianya 11 tahun. Guntur juga mengatakan bahwa pekerjaan Pak Andun hanyalah serabutan, membantu warga sekitar.
“Beberapa minggu sekali kami tengok, kami beri bantuan makanan,” urai Guntur.
Kisah ini mirip dengan cerita Sayidina Umar bin Khattab. Saat kepemimpinan Islam di bawah ke-khalifahan Umar, umat muslim sempat dilanda musim kering yang cukup lama.
Tentu Guntur bukanlah Sayidina Umar. Namun usaha Guntur membantu kaum duafa mengingatkan kembali pada kisah Pemimpin Umar ketika membantu seorang ibu yang sedang memasak batu untuk mengembirakan hati anak-anaknya yang kelaparan.
Meski demikian Kapolres berhati lembut ini tak ingin disejajarkan dengan Sayidina Umar. Dia mengatakan melakukan hal tersebut sebab panggilan hati nurani.
Baca Juga: Saluuut!!! Aparat Polisi Langsung Bergegas Menyelamatkan Warga Yang Terkena Musibah
Sumber: Detik
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !