Perhatian surat Terbuka dari Nasabah BRI..
Sebagai salah satu Bank besar Indonesia ini dikeluhkan oleh Nasabah...
link
====================================
Sebagai salah satu Bank besar Indonesia ini dikeluhkan oleh Nasabah...
link
====================================
Hati-Hati (Jangan) Ambil Kredit di BRI
01 Mei 2014 13:48:05
Dibaca : 435,965
SURAT TERBUKA UNTUK DIREKTUR BRI
Bank BRI atau Bank Rakyat Indonesia dulunya merupakan bank "sahabat" akrab bagi PNS/TNI/POLRI. Pelayanan yang cepat, ramah, dan kantor unit yang tersebar di tiap kecamatan sangat memudahkan nasabah untuk berhubungan dengan BRI.
Produk andalan BRI yang disukai oleh PNS/TNI/Polri adalah kredit multiguna dengan bunga Flat, syaratnya hanya menyertakan SK PNS/TNI/POLRI sebagai jaminan maka proses pinjaman kredit tersebut akan cair maksimal 3 hari kerja dengan nilai cicilan maksimal 60% gaji.
Saya termasuk pelanggan setia kredit ini, karena pengurusannya sangat mudah, waktunya cepat, bunga ringan. Sehingga cocok digunakan untuk berinvestasi bagi PNS/TNI/POLRI dengan gaji rendah. Pelunasan Awalnya (Top Up) hanya dikenai penalti 3x bunga, bahkan jika ingin memperpanjang kita tidak perlu membayar biaya penalti.
Namun cerita diatas adalah masa lalu. Ternyata diam-diam BRI mengubah kebijakan top up atau pelunasan awal kreditnya. Kebijakan tersebut berlaku surut sehingga jika nasabah ingin melunasi kredit lebih awal maka nasabah harus membayar pokok hutang plus seluruh bunga.
Sebagai contoh jika anda ambil kredit 100 Juta selama 10 Tahun. Maka cicilan yang harus dibayar perbulan adalah pokok (100 Juta /120bulan) + bunga (0.95%x100 Juta) = 1.783.333,-. Berarti tiap tahun kita bayar pokok hutang Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 11.400.000,-. Namun BRI yang dulu bukanlah BRI yang sekarang. Di “masa lampau” Jika kredit telah jalan 3 Tahun dan anda akan top up anda cuma bayar 70 Juta plus penalty 3 bulan bunga. Saat ini jika anda ingin top up untuk kredit yang telah jalan 3 Tahun anda harus bayar 70 Juta plus penalty bunga 84 bulan alias pelunasan kredit harus bayar pokok hutang plus seluruh bunga. Lebih parah dari rentenir. He he he.
Tulisan ini bukan bermaksud menjelekkan bank BRI tetapi merupakan penjelasan kepada teman-teman PNS/TNI/POLRI agar hati-hati (jangan) ambil kredit di BRI, carilah bank lain yang bisa top up. Semoga direktur BRI sadar bahwa kebijakan ini akan mengurangi jumlah PNS/TNI/POLRI yang ambil kredit di BRI. Saya juga mengharapkan agar BRI menjelaskan hal ini kepada nasabah yang mengajukan kredit. Semoga Direktur BRI bisa mengembalikan kebijakan kredit BRI seperti dulu lagi.
Bank BRI atau Bank Rakyat Indonesia dulunya merupakan bank "sahabat" akrab bagi PNS/TNI/POLRI. Pelayanan yang cepat, ramah, dan kantor unit yang tersebar di tiap kecamatan sangat memudahkan nasabah untuk berhubungan dengan BRI.
Produk andalan BRI yang disukai oleh PNS/TNI/Polri adalah kredit multiguna dengan bunga Flat, syaratnya hanya menyertakan SK PNS/TNI/POLRI sebagai jaminan maka proses pinjaman kredit tersebut akan cair maksimal 3 hari kerja dengan nilai cicilan maksimal 60% gaji.
Saya termasuk pelanggan setia kredit ini, karena pengurusannya sangat mudah, waktunya cepat, bunga ringan. Sehingga cocok digunakan untuk berinvestasi bagi PNS/TNI/POLRI dengan gaji rendah. Pelunasan Awalnya (Top Up) hanya dikenai penalti 3x bunga, bahkan jika ingin memperpanjang kita tidak perlu membayar biaya penalti.
Namun cerita diatas adalah masa lalu. Ternyata diam-diam BRI mengubah kebijakan top up atau pelunasan awal kreditnya. Kebijakan tersebut berlaku surut sehingga jika nasabah ingin melunasi kredit lebih awal maka nasabah harus membayar pokok hutang plus seluruh bunga.
Sebagai contoh jika anda ambil kredit 100 Juta selama 10 Tahun. Maka cicilan yang harus dibayar perbulan adalah pokok (100 Juta /120bulan) + bunga (0.95%x100 Juta) = 1.783.333,-. Berarti tiap tahun kita bayar pokok hutang Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 11.400.000,-. Namun BRI yang dulu bukanlah BRI yang sekarang. Di “masa lampau” Jika kredit telah jalan 3 Tahun dan anda akan top up anda cuma bayar 70 Juta plus penalty 3 bulan bunga. Saat ini jika anda ingin top up untuk kredit yang telah jalan 3 Tahun anda harus bayar 70 Juta plus penalty bunga 84 bulan alias pelunasan kredit harus bayar pokok hutang plus seluruh bunga. Lebih parah dari rentenir. He he he.
Tulisan ini bukan bermaksud menjelekkan bank BRI tetapi merupakan penjelasan kepada teman-teman PNS/TNI/POLRI agar hati-hati (jangan) ambil kredit di BRI, carilah bank lain yang bisa top up. Semoga direktur BRI sadar bahwa kebijakan ini akan mengurangi jumlah PNS/TNI/POLRI yang ambil kredit di BRI. Saya juga mengharapkan agar BRI menjelaskan hal ini kepada nasabah yang mengajukan kredit. Semoga Direktur BRI bisa mengembalikan kebijakan kredit BRI seperti dulu lagi.
Jika ingin meminjam uang di BANK agar lebih hati2, perhitungkan dgn baik, cari informasi dengan jelas, silahkan posting yang banyak2 jika anda termasuk di rugikan oleh Bank, cuma bagaimana cara mendapat perhatian dari pemerintah untuk merubah sistem tersebut, mengcekik, menghisap rakyat kecil,
ReplyDeleteHATI HATI DENGAN BAHASA MARKETING
ReplyDeleteApakah Anda membutuhkan pinjaman untuk membayar tagihan, mengembangkan bisnis skala kecil atau menengah Anda? Ibu Elizabeth Louis Pinjaman Perusahaan memberikan kesempatan untuk membuat impian Anda menjadi kenyataan dengan memberikan pinjaman kepada individu swasta atau pemerintah dan Perusahaan dengan tingkat bunga 2% untuk awal untuk setiap jumlah yang dibutuhkan dan dengan jadwal pembayaran yang fleksibel. Hubungi Ibu Elizabeth Louis untuk LOAN Anda hari ini melalui email: elizabethlouisloancompany@gmail.com
mf cuma mau cerita kisah nyata aku dalam kesuksesan aku,begini aku dulu anak petani 3bersaudara aku anak ke 3,3tahun yang lalu orang tuaku pusing karna banyak hutangnya gara gara aku disekolahkan sampai lulus s1,tapi aku diam2 mencari jalan keluar permasalahan kami and cek di internet sahpa tau ada orang pintar bisa membantu,tapi lama kelamaan aku temukan posting orang yang pernah minta bantuan ama mbah sangrego degan nonya085756670667,tapi awal takut hubungi karna kata orang larangan agama,aku beranikan diri telpon beliau degar cerama atau arahanya ternyatah bukan juga jalan sesat,tergantun keyakinan kata mbahnya,banyak juga pilihan aku diberikan ada,uang balik,dana hibah,uang gaib,dll...tergantun keinginan kita juga dan tidak ada tumbal,berkat bantuan beliau aku tak terbebagi hutang orang tua lagi,dan orang tua pun senang setelah aku ceritakan semuanya,terima kasih,wassalam....
ReplyDelete