Setelah ramai diperbincangkan diMedia Sosial...Baru ada tindakan kepada para oknum yang mengabaikkan Laporan Perampokan...Semboyan..Melayani dan Mengayomi Masyarakatnya...Gimana...??
Betapa kuatnya Media Sosial saat ini..makin terlihat cela-cela pelaku yang buruk dan pelayanan Masyarakat yang tidak sesuai dari berbagai sudut pandang..ditelaah dan nilai bersama....
=================================
Betapa kuatnya Media Sosial saat ini..makin terlihat cela-cela pelaku yang buruk dan pelayanan Masyarakat yang tidak sesuai dari berbagai sudut pandang..ditelaah dan nilai bersama....
=================================
Polisi Telusuri Petugas yang Abaikan Laporan Perampokan
Jum'at, 12 Juni 2015 | 20:45 WIB...link
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Metro Jakarta Utara Komisaris Haji Muhammad Sungkono mengatakan pihaknya sedang menelusuri polisi yang diduga mengabaikan laporan perampokan di Jalan Raya Cilincing pada Rabu, 10 Juni lalu. "Kami akan cek, siapa petugas yang piket saat itu," ucapnya ketika dihubungi, Jumat siang, 12 Juni 2015.
Sebelumnya, Dike Septerian mem-posting kasus perampokan mobil pikap Mitsubishi Colt bernomor polisi L-9667-H lewat akun Facebook-nya. Menurut dia, ada tiga laki-laki yang melakukan perampokan itu, yakni seorang berbaju hitam membawa pisau, seorang menggunakan jaket dan topi merah di pintu kanan mobil, dan seorang di pintu kiri menggunakan jaket mengacungkan celurit kepada penumpang mobil.
Diki bersama temannya, yang berada di mobil, lalu melewati kendaraan yang dirampok itu. Saat melintas, dia melihat korban mengucurkan darah. Satu meter dari tempat kejadian itu, dia melihat pos polisi. Temannya pun melaporkan peristiwa perampokan itu ke polisi yang berjaga.
Saat di pos, Diki kaget. Sebab, di situ ada pengemudi pikap lain yang telepon genggam dan duit Rp 200 ribu miliknya dirampok pelaku yang sama. "Kami melapor ke polisi itu. Tapi polisi mempersilakan saya lapor ke Polsek Marunda," ujarnya.
Adu debat pun terjadi. Diki dan temannya tetap meminta polisi yang berada di pos tersebut mengecek ke lokasi kejadian. Namun polisi itu mengelak dengan dalih sedang berjaga di pos. "Di belakang pos itu, ternyata ada dua-tiga polisi yang duduk sambil memainkan telepon genggamnya," tuturnya.
Menurut Sungkono, jika benar ada polisi yang mengabaikan laporan itu, yang bersangkutan akan diperiksa secara internal dan akan ditindak oleh Prompam. Hukumannya, kata dia, disuruh piket. "Yang paling berat, mutasi."
HUSSEIN ABRI YUSUF
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Metro Jakarta Utara Komisaris Haji Muhammad Sungkono mengatakan pihaknya sedang menelusuri polisi yang diduga mengabaikan laporan perampokan di Jalan Raya Cilincing pada Rabu, 10 Juni lalu. "Kami akan cek, siapa petugas yang piket saat itu," ucapnya ketika dihubungi, Jumat siang, 12 Juni 2015.
Sebelumnya, Dike Septerian mem-posting kasus perampokan mobil pikap Mitsubishi Colt bernomor polisi L-9667-H lewat akun Facebook-nya. Menurut dia, ada tiga laki-laki yang melakukan perampokan itu, yakni seorang berbaju hitam membawa pisau, seorang menggunakan jaket dan topi merah di pintu kanan mobil, dan seorang di pintu kiri menggunakan jaket mengacungkan celurit kepada penumpang mobil.
Diki bersama temannya, yang berada di mobil, lalu melewati kendaraan yang dirampok itu. Saat melintas, dia melihat korban mengucurkan darah. Satu meter dari tempat kejadian itu, dia melihat pos polisi. Temannya pun melaporkan peristiwa perampokan itu ke polisi yang berjaga.
Saat di pos, Diki kaget. Sebab, di situ ada pengemudi pikap lain yang telepon genggam dan duit Rp 200 ribu miliknya dirampok pelaku yang sama. "Kami melapor ke polisi itu. Tapi polisi mempersilakan saya lapor ke Polsek Marunda," ujarnya.
Adu debat pun terjadi. Diki dan temannya tetap meminta polisi yang berada di pos tersebut mengecek ke lokasi kejadian. Namun polisi itu mengelak dengan dalih sedang berjaga di pos. "Di belakang pos itu, ternyata ada dua-tiga polisi yang duduk sambil memainkan telepon genggamnya," tuturnya.
Menurut Sungkono, jika benar ada polisi yang mengabaikan laporan itu, yang bersangkutan akan diperiksa secara internal dan akan ditindak oleh Prompam. Hukumannya, kata dia, disuruh piket. "Yang paling berat, mutasi."
HUSSEIN ABRI YUSUF
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !