Ahli Kesehatan menyatakan bahwa Rokok Elektrik Dapat Menyelamatkan 50,000 Jiwa Setiap Tahun
Minggu lalu, WHO mengeluarkan pernyataan resmi untuk berhati-hati terhadap rokok elektrik dan mendesak untuk mengeluarkan peraturan baru tentang hal ini. Namun para ahli kesehatan di London menyalahkan pernyataan WHO sebagai menyesatkan dan menyatakan bahwa rokok elektrik berpotensi memperbaiki kesehatan masyarakat dan menyelamatkan 50.000 jiwa per tahun di Inggris. Bantahan ini diterbitkan dalam jurnal kesehatan Addiction minggu ini. Penulis termasuk ahli kesehatan dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat di University College London, Unit Penelitian Ketergantungan Tembakau di Universitas Queen Mary, dan Pusat Kecanduan Nasional di King’s College.
Di dalam bantahannya, para ahli kesehatan menyatakan bahwa WHO membuat pernyataan yang keliru dan sebagian besar bukti ilmiah yang digunakan telah disalah artikan. Berdasarkan data penelitian saat ini, para ilmuwan percaya bahwa setiap satu juta perokok yang beralih ke rokok elektrik, ada 6.000 kematian yang dapat dicegah per tahun. Menggunakan perhitungan tersebut, jika setiap perokok di Inggris beralih menggunakan rokok elektrik, maka akan ada 50.000 jiwa yang terselamatkan setiap tahunnya. Dengan adanya potensi yang luar biasa tersebut untuk menghentikan kematian yang berhubungan dengan merokok, seharusnya orang-orang tidak perlu terus dingatkan untuk beralih menggunakan rokok elektrik.
Ketika WHO menyatakan bahwa rokok elektrik berpotensi menjadi pintu gerbang awal untuk menuntun anak-anak muda pada kecanduan tembakau, para ahli kesehatan mengatakan tidak ada bukti untuk mendukung pernyataan tersebut. Bahkan, studi menunjukkan bahwa kurang dari satu persen dari anak-anak muda yang melaporkan telah mencoba rokok elektrik tidak pernah mengisap rokok konvensional. Yang seringkali terjadi adalah anak-anak muda yang telah mencoba rokok konvensional sebelumnya kemudian beralih menggunakan rokok elektrik.
Para ahli kesehatan juga mempermasalah pernyataan WHO bahwa rokok elektrik mengandung racun dan penggunannya di dalam ruangan harus dilarang. Isi dari bantahan para ahli kesehatan tersebut menyatakan bahwa racun yang dikeluarkan para pengguna rokok elektrik sangat minimal, apabila dibandingkan dengan racun yang terdapat pada jalanan umum sebuah kota yang ramai. Lebih lanjut, para ahli kesehatan juga menyatakan bahwa rokok elektrik memberikan sebuah jalan keluar yang sangat efektif untuk berhenti merokok.
Pada saat WHO juga menyatakan bahwa rokok elektrik dapat terus melanjutkan ketergantungan orang pada nikotin, para ahli kesehatan menyatakan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Faktanya adalah rokok elektrik sangat membantu para perokok untuk mengatasi kecanduan merokoknya, seperti halnya koyo bernikotin (nicotine patch) yang dapat dibeli di apotek manapun.
Profesor Peter Hajek dari Universitas Queen Mary mengatakan bahwa pernyataan WHO tersebut sangat merusak dan tidak benar. “Ini adalah sebuah rekomendasi dari WHO yang sangat merugikan pada kesehatan masyarakat. Rokok elektrik mempunyai efek revolusioner pada kesehatan masyarakat jika para perokok beralih menggunakan rokok elektrik”, katanya. Profesor Peter juga mengatakan bahwa pelarangan rokok elektrik sama halnya dengan pelarangan adanya sistem pemanas ruangan otomatis (karena bisa saja sistem pemanas ruangan mengalami korslet dan menyebabkan kebakaran - Red) dalam rumah, dan mewajibkan semua rumah untuk membuat pemanas ruangan tradisional dari kayu bakar. Yang mana yang lebih berbahaya? Sistem pemanas ruangan otomatis atau pemanas ruangan tradisional dari kayu bakar? Hal yang sama berlaku juga untuk rokok elektrik. Resiko yang ditimbulkan dalam pelarangan rokok elektrik sangat jauh lebih besar dibandingkan resiko memperbolehkan rokok elektrik.
Profesor Robert West dari University College London mengatakan bahwa pernyataan WHO adalah “tidak bermoral” dan “tidak masuk akal”. Beliau menyatakan bahwa rekomendasi WHO tersebut tidak merefleksikan studi, riset dan temuan ilmiah tentang akibat dari rokok elektrik. Pada kenyataannya, jumlah perokok konvensional terus berkurang dengan adanya rokok elektrik. Profesor Robert juga menyatakan bahwa kurang dari 0.2 persen pengguna rokok elektrik adalah orang yang tidak merokok sebelumnya, dan sebagian besar orang yang menggunakannya bertujuan untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Beliau juga menyatakan bahwa studi membuktikan bahwa penggunaan rokok elektrik jauh lebih efektif dibandingkan dengan alat pengganti nikotin lainnya.
“Ini adalah tentang para perokok yang membunuh dirinya sendiri. Mengisap rokok konvensional akan mengurangi umur mereka sebanyak 6 jam setiap harinya”, demikian pernyataan Profesor Robert. “Inggris adalah salah satu kawasan liberal untuk hal yang berhubungan dengan rokok elektrik di dunia jadi apabila akan terjadi masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan rokok elektrik, hal itu akan berawal di sini… Saya mengerti permasalahan tentang hal ini tapi adalah sangat penting untuk para ahli kesehatan pemerintah untuk memisahkan opini publik tentang rokok elektrik dengan fakta sebenarnya”.
Profesor Ann Mcneill dari King’s College setuju bahwa ini adalah waktu bagi WHO untuk melihat fakta ilmiah sebenarnya tentang rokok elektrik, dibandingkan dengan keputusan yang dibuat hanya berdarkan prasangka pribadi saja. “Faktanya adalah penggunaan rokok elektrik pada tempat publik di Inggris diperbolehkan dan sesuai fakta ilmiah yang ditemukan. Tapi menurut saya masih ada keprihatinan terhadap implikasi dari peraturan yang diterapkan oleh European Tobacco Directive”, katanya kepada media. “Hal itu akan mempersulit kegiatan marketing dan kekuatan produk itu sendiri (rokok elektrik - Red), dimana seharusnya produk tersebut dapat mengambil market dari produk-produk lain yang dapat membantu untuk berhenti merokok”.
Profesor Ann juga mengemukakan bahwa rokok elektrik sangat efekti untuk membantu para perokok di London, sehingga NHS (salah satu klinik terapi berhenti merokok - Red) saat ini menggunakan rokok elektrik di dalam salah satu programnya. Sangat jelas bahwa rokok elektrik sangat berguna bahkan hanya dengan melihat banyaknya orang yang terselamatkan olehnya. Ini adalah waktunya bagi WHO dan organisasi kesehatan lainnya untuk memeriksa hasil pemeriksaan rokok elektrik yang ada dan berhenti mengambil keputusan hanya berdasarkan opini personal semata.
sumber
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !