WARGA MULAI DIUNGSIKAN
Banjir Kudus Meluas, Mulai Telan Korban
KUDUS (Krjogja.com)-Yon Haryono | Selasa, 21 Januari 2014 | 01:31 WIB | Dibaca: 4636 | Komentar: 0
link
Banjir di wilayah Kabupaten Kudus hingga Selasa (21/01/2014) belum ada tanda-tanda surut. Bahkan bajir kiar merata. Bahkan telah menelan korban. Dua orang hanyut di Sungai Gelis Desa Jurang Kecamatan Gebog. Hendro Witono (42) warga Desa Gribik belum ditemukan. Sedang rekannya Rusdi Kusmanto (40) terhindar dari maut setelah berpegangan ranting pohon. Kedua korban sebelumnya berburu burung bersama tiga rekan lain warga Gribig.
“Tiga rekan menunggu di mobil, sedang kedua korban turun menyeberang jembatan kayu. Keduanya terpeleset masuk sungai dan terbawa arus. Kami sudah melakukan pencarian, tetapi sementara kami hentikan karena arus sungai sangat deras,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kudus Jumadi, melalui Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD, Rudi Maryanto.
Banjir yang menggenangi wilayah “Kota Kretek” ini semakin meluas ke beberapa desa di Kecamatan Mejobo dan Jati dengan genangan air lebih tinggi mencapai 50 cm hingga 70 cm. Jumlah bangunan terendam dalam bencana banjir, mencapai lebih dari 600 rumah, belum termasuk toko, sekolah dan sawah. Warga yang sebelumnya menolak diungsikan, mulai bersedia dievakuasi ke tempat penampungan.
Di Kecamatan Mejobo, banjir selain menggenangi ratusan rumah warga di Desa Golantepus, Mejobo dan Temulus, mulai melebar ke Desa Kesambi dan Desa Kirig dengan ketinggian air mencapai 70 cm. Kades Mejobo Suhardi menyatakan, banjir terjadi akibat tanggul kanan Sungai Piji di Desa Tenggeles, Sungai Dawe (Golantepus) dan Sungai Poceho (Mejobo) limpas dan jebol rata- rata sekitar 15 meter.
Sedang di Kecamatan Jati Kudus, sejumlah rumah warga Dukuh Kencing Desa Jatikulon, puluhan rumah warga di RW. 07 Desa Tanjungkarang dan sekitar 50 rumah warga Desa Jatiwetan “tenggelam”. Wilayah Jatiwetan lain yang terendam yakni Dukuh Gendok dan Tanggulangin. Banjir juga memutus jalur dari Semarang ke arah Kota Kudus, tepatnya barat terminal bus induk hingga kendaraan harus memutar melalui jalan lingkar tenggara. Ketinggian genangan di rumah maupun di jalan raya mencapai 50 cm.
Menurut petugas pengatur pengairan, Slamet, terdapat sekitar 150 warga Desa Tanjungkarang diungsikan ke tempat aman di kelenteng desa setempat. Hal sama dilakukan ratusan warga Dukuh Barisan Desa Jatiwetan, juga mengungsi di masjid Barisan dan TPQ Darussalam.(Trq)-
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !