Modal penampilan melas lusuh dan mengiba, bisa menjual diri dan jadi kaya...
Mengemis dijadikan sebuah kerjaan dan dianggap sukses bagi sekian orang yang menjatuhkan diri sendir jada orang peminta-minta.....Waspada pengemis kayaraya....Jangan ditiru...
=============================================link
Mengemis dijadikan sebuah kerjaan dan dianggap sukses bagi sekian orang yang menjatuhkan diri sendir jada orang peminta-minta.....Waspada pengemis kayaraya....Jangan ditiru...
=============================================link
Pengemis Tajir yang Bisa Cicil Mobil dan Punya Pabrik Sendiri
Bekerja
menjadi pengemis selama belasan tahun, merupakan profesi yang
menjanjikan bagi Amat. Pria tua ini pun mampu memiliki mobil dan membuat
pabrik batu bata di kampungnya dengan modal dari mengemis.
“Sudah
belasan tahun saya ngemis di Cilegon dan Serang. Alhamdulillah saya
punya kreditan mobil pick up dan motor yang mesinnya gede itu, Yamaha
Satria F,” kata Amat, saat ditemui di Kantor Satpol-PP Kota Serang,
Selasa (9/12).
Pengemis kaya ini terjaring razia yang
dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Serang di
perempatan Ciceri, Kota Serang. Dia mengaku bisa mendulang uang ratusan
ribu rupiah setiap hari dari hasil mengemis.
“Setiap
hari minimal Rp100 ribu. Kalau hari libur bisa sampe Rp150 ribu sampai
Rp200 ribu per hari. Lumayan buat bayar cicilan mobil sama motor. Mobil
aja DP-nya Rp 15 juta, cicilannya Rp3 juta. Motor DP nya Rp4 juta,
cicilannya Rp900 ribu per bulan. Jadi per bulannya harus Rp4 juta buat
bayar kreditan,” terangnya.
Kakek ini
mengaku berasal dari Desa Sukaraja, Kecamatan Malingping, Kabupaten
Lebak, Banten. Dari mengemis, dia bisa berpenghasilan mencapai Rp 4 juta
per bulan. Selain memiliki mobil dan motor, Amat pun memiliki lio, atau
pabrik tempat pembuatan batu bata merah.
“Saya
memiliki 7 orang anak, mobil dan motor dipakai anak yang tinggal di
Tangerang. Sekarang saya tinggal di kontrakan di daerah Ciwaktu (Kota
Serang),” jelasnya.
Pria tua
yang biasa mengemis di Perumahan Cilegon Indah, Kramatwatu, Warung
Pojok, dan Ciceri ini mengaku seringkali dilarang anaknya mengemis.
“Saya ingin hidup bebas aja, kan enak. Lumayan bisa buat bayar cicilan
mobil,” tegas Amat.
Sementara
itu, Kepala Satpol-PP Kota Serang, Achmad Mujimi, mengatakan, pihaknya
menggelar razia rutin untuk menertibkan anak jalanan dan pengemis di Ibu
Kota Provinsi Banten tersebut. “Kita telah menjaring delapan anjal
(anak jalanan) dan gepeng (gelandangan dan pengemis) di sekitar
Perempatan Ciceri,” kata Mujimi di ruangannya.
Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Banten telah mengeluarkan kebijakan melarang
warganya untuk memberikan uang kepada pengemis dan anak jalanan, karena
tak mendidik mereka untuk hidup mandiri. Sanksi yang diterapkan adalah
kurungan 3 bulan dan denda sebesar Rp 50 juta.
“Jika
ingin membantu, bisa menyalurkan ke panti sosial atau ke lembaga-lembaga
yang sudah kita tentukan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten
Rano Karno, kala itu. [Sumber: Rimanews.com]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !