Pernah diwawancarai harta kekayaannya milyaran rupiah.Tapi sekarang mulai pasang tarif dan tidak mau modal dalam politiknya...Apa ada benernya muka-muka etnis seperti ini terlalu ribet dan pelit soal uang..??Tidak semua etnis macam sipit ini pelit dan perhitungan..Tapi Ahok salah satu contoh si etnis sipit yang sok jago dan pelit...Bahkan mau mencekek pendukungnya,yang sebagian pendukungnya adalah rakyat Indonesia sendiri yang termakan isu media kalau Ahok itu baik,tapi ternyata kasus-kasus cukong terselubung Non Pribumi masih bekerja untuk mencaplok kepemimpinan diindonesia....Waspada Indonesia...
============================================link
============================================link
Ahok Pasang Tarif, Kalo Mau Ketemu Dia Harus Bayar Rp 50 Juta, Warga Miskin Rp 500 Ribu
POSMETRO INFO - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok akan jual mahal saat kampanye Pilgub DKI 2017 mendatang. Ahok yang
maju lewat jalur independen mengatakan, dia akan pasang tarif Rp 50
juta untuk bisa ketemu dengannya. Sementara untuk warga miskin bayar Rp
500 ribu, dengan ketentuan harus 10 orang.
Langkah itu dilakukan Ahok untuk meminimalisir biaya saat kampanye
nanti. Selain itu, strategi tersebut juga untuk mengubah imej bahwa
tidak semua calon kepala daerah harus mengeluarkan uang dalam
berkampanye.
Menurut Ahok, politisi maupun pengusaha yang ingin bertemu atau makan
satu meja dengannya harus membeli tiket, alias harus bayar.
“Kamu mau datang, ngumpul, beli tiket. Untuk kelas menengah kalau mau
makan dengan saya untuk 1 kursi harus nyumbang Rp50 juta. Yang kelas ke
bawah, 1 meja mungkin Rp500 ribu, tapi dia kumpulnya 10 orang,” ujar
Ahok di acara ‘Teman Ahok Fair’ di Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran,
Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016).
Menurut Ahok, langkah itu sebagai transformasi politik. Sebab, selama
ini calon kepala daerah selalu mengeluarkan uang banyak untuk kampanye.
Bahkan, tak sedikit yang berani membagi-bagikan uang untuk menarik
simpati pemilih.
“Saya kira menarik untuk sebuah langkah transformasi untuk politik kita,” tambah Ahok.
Dikatakan Ahok, dirinya bersama Jokowi sudah mencoba melakukan kampanye
dengan biaya kecil saat Pilgub DKI 2012 lalu. Saat itu, Ahok mendampingi
Jokowi yang dicalonkan PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai cagub dan
cawagub DKI Jakarta.
Kala itu, lanjut Ahok, dia dan Jokowi hampir tidak mengeluarkan uang.
Baju kampanye juga tidak dibagikan, tetapi dibeli sendiri oleh peserta
kampanye.
“Cuma waktu itu kita sering ngumpul, sekali ngumpul Rp5 juta untuk sound
system, akhirnya Pak Jokowi putuskan kita enggak usah ngumpul-ngumpul,
kita blusukan aja deh berdua, modalnya kartu nama. Jadi kami hampir
enggak keluar uang,” tandas Ahok. [pojoksatu]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !